Sabtu, 10 Juni 2023

Menjadi Aktivis saat menempuh Pendidikan S2 kenapa tidak?

 


Perguruan tinggi sebagai tempat menimba ilmu bagi mahasiswa tak hanya menyajikan ilmu teori-teori keilmuan saja. Ada juga banyak dinamika, perkembangan, dan pengalaman lain yang dapat dirasakan oleh para mahasiswa dalam rangka mempersiapkan masa depannya kelak.

Nah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga khususnya program Magister dan Doktor ada Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana, disana terdapat banyak program yang sangat bermanfaat.

Dalam dunia perkuliahan, tipe mahasiswa bisa dikategorikan setidaknya menjadi dua bagian. Pertama, mahasiswa akademis. Mereka seperti mahasiswa umumnya yang menghabiskan waktunya untuk urusan perkuliahan. Biasanya, kegiatannya diisi dengan program kuliah, belajar, mengerjakan tugas, membuat laporan, praktikum, hingga presentasi. Mahasiswa akademis disibukkan dengan kegiatan akademik kampus, untuk proses persiapan mengejar karir di bidang yang dipilih.

Sementara golongan lainnya adalah mahasiswa aktivis. Sebenarnya mahasiswa aktivis  juga merupakan mahasiswa biasa yang mengikuti kelas-kelas perkuliahan, mengerjakan tugas, membuat laporan, praktikum, dan lain sebagainya. Perbedaanya adalah di luar kegiatan akademik keseharian mereka, para mahasiswa aktivis ini terjun ke luar lingkup perkuliahannya. Terjun dalam masyarakat untuk mengambil peran dan ikut memperjuangkan keadilan melalui pengawalan-pengawalan kasus di segala aspek, baik ekonomi, sosial, budaya, maupun politik.

Para mahasiswa aktivis memperjuangkan pendapat yang menurut mereka tepat untuk dikawal, dan menjadi oposisi bagi hal yang tidak sesuai dengan idealisme mereka. Tak jarang bahkan mereka dengan berani mengambil risiko untuk aksi pengawalan dan membersamai pihak yang dikawal.

Mereka turut mengorbankan tenaga, pikiran, waktu bahkan kuliah demi sesuatu yang menurut mereka harus ditegakkan, yaitu keadilan. Hal ini memberikan warna berbeda dan menjadikan para mahasiswa aktivis memiliki nilai lebih dalam hal kepedulian sosial.

Status sebagai mahasiswa juga memungkinkan mereka untuk mengambil peran aktif dalam permasalahan sosial yang mungkin terjadi. Mahasiswa aktivis memungkinkan mereka bukan hanya menjalani peran sebagai pelajar, tetapi juga bagian dari masyarakat yang membantu tegaknya keadilan.

Selain itu menjadi mahasiswa aktivis juga membawa keuntungan lain di antaranya memperluas relasi, pengalaman, dan pengetahuan yang kadang tidak didapat dalam ruang kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Mengenal Nada!

  Ana Quthratun Nada, nama yang sudah disiapkan oleh kedua orang tua saya untuk putri pertama yang sangat ditunggu, anak perempuan pertama y...