Ana
Quthratun Nada, nama yang sudah disiapkan oleh kedua orang tua saya untuk putri
pertama yang sangat ditunggu, anak perempuan pertama yang sangat diharapkan dan
banyak tanggung jawab yang nantinya bakal ditanggungnya, yang pundaknya dipaksa
untuk kuat.
Aku lahir di
Jawa Tengah tepatnya di Demak Kota Wali, pada tanggal 31 Agustus 2000, aku
memulai Pendidikan di RA Al-Kautsar di Desa Kebonbatur dan melanjutkan di MI
Miftahul Huda. Masa kecilku yang dikelilingi keluarga yang sangat supportif dan
tidak pernah mengekang anak perempuannya untuk selalu bertumbuh dan eksplor
kemanapun.
Terimakasih Ayah, Ibu
Perjalanan ini
dimulai Ketika MTs saya mulai jauh dari rumah menempuh Pendidikan di Kota Pati tepatnya
di MTs Abadiyah dan memulai hidup di pesantren Al-Kholiqiyyah, yang biasanya
dirumah selalu ada dan apa-apa selalu disediakan kini aku harus mulai tirakat,
tidur bersama teman-teman sekamar 5 orang, mandi harus antri dan makan pun
banyak yang tidak aku sukai, tapi aku menjalaninya dengan Bahagia dan
menikmatinya walaupun diawal dipenuhi tangisan hehehe. Banyak sekali ilmu yang
kupelajari dipesantren, dituntut untuk mandiri dan dipertemukan dengan teman-teman
yang sangat beragam.
Tidak kerasa
ternyata MA juga aku masih lanjut di MA Abadiyah Pati, bagiku Pati kota kenangan
sudah 6 tahun saya berada disana dan diterima dengan baik, banyak lika liku
juga ketika berada di pesantren yang harus siap membagi waktu antara mengaji
kitab, tadarus Al-Qur’an, dan belajar untuk sekolah. Tapi itu tidak menghentikan
langkahku untuk selalu semangat dalam menuntut ilmu dan belajar banyak hal. Selama
sekolah aku juga aktif di HISMA (Himpunan Siswa Madrasah Abadiyah) setara
dengan OSIS, tak lupa juga aku mengikuti IPPNU karena dilahirkan dari keluarga
Nahdlatul Ulama.
Aku sangat
menikmati semua kegiatan dan kehidupan ku selama di pesantren dan sekolah, tak
terasa 6 tahun sudah berlalu aku harus selalu melanjutkan Pendidikan ku setinggi
mungkin, dan aku memutuskan di Semarang UIN Walisongo tepatnya mengambil jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah. Dimana perjalanan semakin menantang dipertemukan
dengan teman-teman dari berbagai daerah. Tak hanya kuliah saja aku melanjutkan
proses ku diorganisasi aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan, Senat Mahasiswa
Fakultas, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, dan tentunya organisasi ekstra
yaitu PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), disana aku banyak mendapatkan
ilmu yang kompleks dan banyak sekali pengalaman yang kudapat, selalu diberi ruang
untuk bersuara, bahkan aku sudah menjadi Pengurus Cabang PMII Kota Semarang.
Bahkan aku
sampai juga proses di Universitas yaitu menjadi Senat Mahasiswa Universitas, kalau
tidak organisasi ngga nada hehehe, harus tau prioritas dan tanggungjawab. Dan
akhirnya 4 tahun sudah kulalui menempuh jenjang Sarjanaku. Semua nya tersimpan
rapi, Semarang kota perjuangan.
Pada tahun
2022, aku melanjutkan Pendidikan ku di Kota Pelajar yaitu Yogyakarta, kota yang
sangat disukai banyak orang diseluruh Indonesia, katanya jogja terbuat dari
rindu, pulang dan angkringan. Aku memilih UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tentunya
prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah. Merantau lagi dikota yang berbeda
awalnya aku juga masih mengalami ketakutan apakah aku bisa menjalaninya.
Aku mulai menikmatinya
Ketika aku dipertemukan dengan temen-temen yang gajelas tapi supportif dalam
segala hal sebut saja mereka Alia,Nopta, Mamkua. Tak lupa juga kita aktif lagi
di Himpunan Mahasiswa Program Magister PGMI, terlibat aktif dalam kegiatan
prodi bersama mereka. Dipertemukan dengan dosen-dosen yang sangat menginspirasi
sekali.
Satu lagi
aktif juga di Forum Komunikasi Mahasiswa Pascasarjana, sebagaimana prinsipku berproses
dan bertumbuh lebih baik setiap harinya. Walaupun banyak rintangan yang
menghadang semua akan kulalui dengan senang hati.
Nada, perempuan
kuat dan mempunyai target sebelum 30 tahun sudah Doktor, dan sebelum 40 tahun
menjadi Guru Besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar